Hembusan suci angin malam
menerpa senyum ringkihku
membias penat penat sepiku
membingkai sendu hatiku...

sungguh tersiksa aku lewati hidup ini
sejak kau tinggalkan kasihmu ini
demi kau lanjutkan mimpi mimpi duniawimu....



sayang, adakah bait bait kerinduanmu jua?
seperti kini

wajah wajah keras berkumpul.
membentuk barisan massa.
membawa bendera merah sebagai simbol perlawanan....

mereka kaum sosialis bukan hanya buruh dan tani.
mereka juga semua kaum papah miskin dan pemuda idealis nusantara.
mereka menerobos debu debu jalanan demonstrasi.
untuk menggantung cukong cukong neokolim yang sudah lama menggarong sumber daya.....

kaum kiri adalah kaum

Denting petir menyambar keras
memberi peringatan akan turun tangisan deras
mega mendung menyelimuti
namun alunan lagu koplo tetap terdengar di lokalisasi

oh.... lokalisasiku tercinta tak peduli hujan....
karena kehangatan wanita

Ingin ku tulis suatu kisah...kisah tentang seorang wanita.
wanita yang begitu dalam mencintaiku.
namun begitu dalam juga aku melukainya....

Aku memang bodoh...
menyakitimu demi kepuasan hati belaka.
aku memang laknat...
membiarkanmu terluka karena keangkuhanku.

namun sejujurnya masih ada samudera kerinduanku untukmu.
juga masih ada seribu mawar

Hadirmu untukku adalah suatu angan...
tabir kepalsuan dirimu selalu ada dalam setiap kenangan...
saat terindah dulu kita selalu bersama...
bersemayam dalam hujan untuk setia mencurahkan rasa....

tapi sekarang, apalah arti sebuah takdir...
jika kepalsuan rasa yang selalu hadir...
bias bias ronamu hanya berkanvas materi...
selalu kau hias ketulusanku dengan duri duri...

fatamorgana tentangmu selalu menyelimuti

Ada rajut rajut kesedihan saat hujan turun di awal bulan november ini....
perasaanku mulai rapuh ... terbawa oleh derasnya rinai hujan yg turun....
setiap detak hujan yg turun mengiringku dalam kebisuan malam...
tahukah sayang betapa diri ini terhunus jika tanpamu....
mengapa kau tercipta hanya untuk menyakiti jiwaku???....
adakah sedikit empati untuk cinta tulusku?
mungkin kau juga merasakan dinginnya

Senja yg kian menepi...
Menandakan serpihan mozaik masa lalu tentang kisahku...
kisah memori lugu jalinan asmaraku dengan sang hawa...
Kerinduan ini bangkit jika senja telah menutup harinya...
Bayanganmu belum pernah terhapus dalam jiwaku yg rapuh...
Semua yg ada didirimu.. Rambutmu yang hitam..Lesung pipimu..
Wewangian tubuhmu..Dan sejuta kenangan cinta kasih sayangmu...
Masih belum musnah dalam